hover animation preload

Persahabatan ala Kukel Rangers
by Abdushshabur Rasyid Ridha in , ,

Kukel Ranggers mungkin hanyalah kumpulan depalan orang yang suka saling mengejek satu sama lain. Tetapi mereka adalah sahabat terbaikku saat ini. Mereka adalah sahabat-sahabat yang mampu memberikan sebuah nasihat dengan ‘caranya sendiri’.
*****
Akmal, Furqon, Zulfikar, Ridho, Ary, Alfi, Rifki dan *Aid

Saat itu aku hanyalah seorang remaja labil yang belum memahami bagaiman rasanya hidup jauh dari rumah, dan jauh dari kedua orang tua. Saat itu aku sudah harus tidak lagi tinggal di rumah karena konsekuensi menjadi seorang mahasiswa yang berkuliah jauh dari rumah. Aku adalah seorang mahasiswa Universitas Indonesia, Depok jurusan Ilmu Komunikasi. Kini aku nge-kos, dan inilah momen pertama dalam hidupku tinggal jauh dari orang tua. Awalnya aku ragu apakah aku akan betah hidup jauh dari orang tua, karena sebelumnya aku hampir selalu menjadikan orang tua sebagai tempat untuk mencurahkan keluh kesahku. Dan memikirkan bahwa aku harus hidup jauh dari orang tua membuatku cukup sulit beradaptasi dengan lingkungan baru ini.

Aku jadi teringat tentang sebuah kalimat bijak, entah dari siapa kalimat ini terlontar, tapi kira-kira isi pesannya menyatakan bahwa, “Setiap kondisi pasti ada masalahnya dan setiap masalah pasti punya kisah manis dibaliknya”. Aku pun mulai berpikir positif, inilah salah satu kondisi dalam hidupku yang nantinya akan membuat diriku menjadi manusia yang lebih kuat lagi, menjadi seseorang yang lebih baik lagi dari sebelumnya. karena aku meyakini bahwa di setiap manusia dalam hidupnya tentu akan selalu menghadapi sebuah masalah, dan disetiap masalah pasti akan ada sebuah cerita yang akan memberikan sebuah hikmah bagi setiap orang yang berhasil melewatinya. Maka, mulai saat itu aku sudah dapat kembali menatap hidupku ke depan dan mulai menjalani kehidupan ku yang baru.

Kukel Rangers -Atas Dasar Ukhuwah-
Seperti kebanyakan mahasiswa baru, tentunya akan selektif dalam memilih tempat kos. Karena tempat kos adalah tempat yang akan menjadi tempat tinggal dan tempat beristirahat mereka setelah lelah menjalani hari-hari di kampus. Salah satu kriteria tempat kos yang aku inginkan adalah “yang peting bareng teman-teman”, intinya aku ingin di tempa kos ku nantinya aku akan tinggal bersama orang-orang terdekatku dan ada orang yang dapat ku ajak bicara selama aku berada di tinggalku yang baru nanti.
Teman kos-ku saat ini adalah mereka yang telah menemani hari-hariku saat masa SMA dulu. Di tempat kos tersebut kami memulai bersama kehidupan baru sebagai mahasiswa Universitas Indonesia dan bukan lagi sebagai murid SMA. Sebuah tempat tinggal baru dengan suasana baru namun dengan teman-teman lama, menurutku hal itu tidak buruk. Dan akhirnya kami pun berkumpul bersama dalam satu lingkungan yang sama, namun dengan kamar-kamar yang berbeda.

Hal yang kami lakukan di hari pertama kami berkumpul di tempat tinggal baru ini adalah kami membuat sebuah janji bersama. Pada hari itu kami berjanji bahwa kami akan menjadikan  perkumpulan ini menuju ke arah yang positif, dimana masing-masing dari kami memiliki tanggung jawab untuk saling mengingatkan satu sama lain, khususnya dalam nilai-nilai keislaman. Kami meyakini bahwa mulai saat itu kami semua adalah saudara dan kami harus terus saling mengingatkan dan menasihati satu sama lain tentang kebaikan. Ukhuwah kecil ini kami beri nama perkumpulan Kukel Rangers.

Kukel Rangers memang merupakan sebuah nama yang terdengar agak norak. Namun, nama tersebut memiliki arti tersendiri bagi kami. Alasan kami memakai nama tersebut adalah karena tempat tinggal kami memang berada di wilayah kukusan kelurahan di mana masyarakat sekitar sering menyingkatnya menjadi ‘kukel’, sedangkan rangers kami ibaratkan sebagai pahlawan penumpas kedzaliman, dan kami berharap masing-masing dari kami pun dapat memegang teguh filosofi tersebut.

Persahabatan yang Unik
Sejak kami tinggal bersama -walaupun berbeda kamar- kami mulai merasakan hubungan keterikatan yang lebih erat dari sebelumnya. Mungkin sebuah kata ‘persahabatan’ terdengar masih belum cukup untuk mendefinisikan hubungan kami saat ini. Ada hal yang unik yang aku rasakan dari persahabatan ini, dimana aku mulai menyadari bahwa hidup itu tidak lengkap jika kita lalui semuanya sendirian. Biasanya disetiap awal semester perkuliahan, kami hampir selalu menyempatkan diri untuk melakukan berbagai kegiatan harian bersama-sama. Mulai dari shalat subuh berjamaah di mushola, olahraga pagi bersama, ngobrol-ngobrol bersama disalah satu kamar diantara kami, maen game bersama, sampai dinner party bersama. Dan setiap pekannya kami selalu berupaya menyediakan waktu untuk berkumpul bersama dan sekedar untuk berbagi bercerita tentang impian-impian kami dan tentang masa depan kami.

Aku memang sudah ‘kecanduan’ dengan kebersamaan ini, dengan persahabatan yang unik ini. Hampir setiap aktivitas ku tidak pernah terlepas dari salah seorang diantara mereka. Saat itu aku benar-benar yakin bahwa mereka adalah sahabat-sahabat terbaikku, sabahat yang akan selalu ada di sekitarku saat aku senang ataupun susah. Sahabat yang rela dan melakukan segalanya bahkan tanpa ada yang memintanya, dan dari sinilah aku belajar tentang makna berbagi yang sesungguhnya.

Mereka selalu memberikan sesuatu hal yang positif bagiku, bahkan sindiran dan ejekan mereka kuanggap sebuah nilai positif, yang menuntunku ke arah yang lebih baik. Merekalah yang paling banyak berperan dalan memberikan motivasi dan semangat hidup untukku. Kukel Ranggers mungkin hanyalah kumpulan depalan orang yang suka saling mengejek satu sama lain. Tetapi mereka adalah sahabat terbaikku saat ini. Mereka adalah sahabat-sahabat yang mampu memberikan sebuah nasihat dan motivasi bagiku dengan ‘caranya tersendiri’. Bagiku dalam bersahabat kita harus selalu mampu mengambil sisi positif dari setiap interaksi dengan sahabat kita.

Indahnya Ukhuwah
Kenyataannya kukel rangers tidak melulu tentang segala sesuatu yang menyenang saja. Pernah suatu ketika di antara kami ada yang mengalami musibah berupa kamarnya kebobolan maling. Kamar yang dihuni oleh salah dua personil kukel rangers itu terpaksa harus kehilangan laptop dan handphone yang berada di kamarnya saat ditinggal shalat subuh di mushola. Saat itu seluruh kukel rangers turut berduka, kami sempat berusaha mencari maling tersebut dengan mencoba menggeledah seluruh kamar yang di kosan tempat kami tinggal. Namun hasil akhirnya adalah nihil. Dan yang kami bisa lakukan hanyalah berusaha memberikan semangat kepada mereka serta mendukung semampu kami atas segala kebutuhan mereka, terutama terkait kebutuhan mahasiswa akan laptop.

Indahnya ukhuwah semakin kami rasakan disaat tiba momen terbaik ku selama bersama dengan kukel rangers. Saat itu adalah hari ketika salah seorang personil kukel rangers berinisatif mengajak kami dinner party di salah satu restoran mewah di wilayah Depok. Bagiku momen mala mini begitu special karena, dinner kali ini terjadi di tengah kesibukan yang luar biasa dari masing-masing personil kukel rangers. Dan malam itu kami kembali bercengkrama mengisi ruang-ruang kosong di dalam hati kami yang sempat habis karena beban kesibukan kami selama di kampus.

Banyak sekali hal-hal tak terlupakan yang terjadi hari itu. Momen terbaik itu kami mulai dengan sesi berbagi cerita saat dinner. Kemudian kami lanjutkan dengan sesi jalan-jalan malam mengendarai motor mengitari kampus UI, dan momen malam itu kami tutup dengan duduk-duduk sambil bersenda gurau pinggir danau yang ada di areal kampus UI. Saat itulah aku semakin merasakan betapa indahnya persahabatan kami, betapa indahnya ukhuwah yang telah kami rangkai selama ini. Aku sangat berterima kasih karena momen malam itu, telah menjadi sebuah momen yang tak terlupakan dalam hidupku. Tak lupa aku juga begitu bersyukur telah dipertemukan dengan sahabat-sahabat seperti mereka, seperti kukel rangers.

Bersama mereka aku semakin sadar bahwa sebuah persahabatan akan terasa jauh lebih bemakna ketika kita merasa telah mampu merindukan ataupun menjadi yang dirindukan oleh sahabat kita, sehingga saat-saat bertemu mereka merupakan sebuah istimewa yang begitu berharga dan sayang sekali untuk terlewatkan begitu saja.

Oleh Abdushshabur Rasyid Ridha
Dipersembahkan untuk para sahabat sejati.

0 comments:

Post a Comment

comment yang anda tuliskan, memberikan semangat tersendiri...