“Aku ingin menjadi seperti dia. Bisa melakukan ini, bisa melakukan itu… Bisa mendapatkan penghargaan ini, dan bisa mendapatkan penghargaan itu…
Aku ingin sekali bisa seperti dia…”
Tidak dapat disangkal bahwa pada dasarnya setiap orang tentu ingin menjadi orang yang sukses. Ingin menjadi seperti orang yang dikaguminya, dan mungkin juga setiap orang pernah merasakan iri dengan kesuksesan serta kemampuan yang dimiliki oleh orang lain, entah sahabat, teman maupun rekan kerjanya. Namun yakinlah jika perasaan tersebut ada pada diri anda, itu terjadi hanya karena anda ingin menjadi seorang yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Dan jangan sampai anda memaksakan diri untuk menjadi apa yang sebenarnya “bukan diri anda” atau memaksakan kegiatan yang pada dasarnya bukan passion anda. Dan setiap orang tentunya mempunyai passion serta pilihan jalur perjalanan hidup mereka masing-masing.
Manusia tidak akan pernah lepas dari yang namanya keraguan, seyakin apapun ia terhadap dirinya sendiri, tentunya akan ada suat masa di mana manusia akan melihat bagaimana keberhasilan orang lain akan mempengaruhi pilihan dan kepribadiannya. Mulanya ia hendak ke kanan, lalu karena pikiran dan kesuksesan orang lain di jalur lainnya, akhirnya ia ragu akan pilihannya dan ia pun mencoba memilih jalur lain tersebut. (pengalaman pribadi)
Bila anda mengalami hal seperti ini, cobalah untuk berhenti sejenak, merenung, dan mulailah untuk mempertimbangkannya secara lebih mendalam. Bisa jadi, apa yang kita pikirkan saat mengubah jalur tersebut hanyalah sebuah keputusan emosional belaka, hanya karena rasa iri kita melihat orang lain merasakan kebahagiaan di jalur lainnya tersebut. Padahal belum tentu nantinya anda akan berhasil seperti orang lain tersebut yang berbeda arah perjalanan dengan anda tersebut.
Maka berhentilah sejenak, pikirkanlah kembali! tunda keputusan untuk mengambil jalur lain. Coba tanyakan kembali pada diri kita masing-masing, seserius apa keinginan kita untuk pindah jalur? Apakah semua resiko sudah dihitung dengan baik? Penulis sendiri pernah mengalami situasi seperti ilustrasi tersebut dan pada akhirnya penulis memutuskan untuk tetap bertahan di jalur milik sendiri walaupun hampir berpaling ke jalur lain.
“Menjadi lebih baik dari diri kita yang sebelumnya itu jauh lebih baik dari pada memaksakan untuk menjadi seperti orang lain.”
Kutipan di atas menggambarkan betapa lebih baiknya mensyukuri perkembangan yang dialami oleh diri kita, dibandingkan dengan memaksakan diri untuk menjadi lebih baik dengan cara menjadi orang lain. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dalam menjalani kehidupannya, setiap orang itu tentunya mempunyai banyak sekali role model yang ia jadikan acuan baginya untuk mengembangkan diri. Namun bukan berari dengan begitu kita musti meniru sepenuhnya apa yang dilakukan oleh role model kita. Akan lebih baik jika kita mampu mem-filter dan terlebih dahulu kita sesuaikan dengan passion kita. Karena mau bagaimanapun juga kita tidak akan mampu menjadi orang yang sama dengan role model yang kita ikuti.
“Hargailah setiap jengkal perkembangan yang terjadi pada diri kita dari waktu ke waktu, itu jauh lebih baik daripada kita harus disibukkan dengan membandingkan diri kita dengan orang lain yang mengambil jalur yang berbeda dengan kita.”
3 comments:
aku selalu berfikir ingin menjadi baik, tapi kalau belum tahu jalannya sendiri bagaimana ? apa yang yang harus dilakukan untuk dapat menemukan jalannya sendiri & memahami dirinya sendiri....
aku masih bingung menentukannya ,
aku selalu berfikir ingin menjadi baik, tapi kalau belum tahu jalannya sendiri bagaimana ? apa yang yang harus dilakukan untuk dapat menemukan jalannya sendiri & memahami dirinya sendiri....
aku masih bingung menentukannya ,
sebenarnya punya role model itu baik untuk memulai menemukan jalan kita sendiri.
insya Allah perlahan kita akan menemukan apa yang kita mau...
semangat! :D
Post a Comment
comment yang anda tuliskan, memberikan semangat tersendiri...