hover animation preload

Berpikir Mengubah Dunia
by Abdushshabur Rasyid Ridha in ,

Hidup itu layaknya pohon, tidak diam dan selalu bertumbuh”.

Akarnya sangat menentukan bagaimana pohon tersebut akan tumbuh, ada banyak faktor yang membuatnya bertumbuh. Ibarat kehidupan ranting dan daun pada pohon keduanya berkembang layaknya memunculkan sebuah kisah cerita baru dalam sisi kehidupan seseorang. Saat daun-daun tersebut jatuh maka ingatan serta memori dari pengalaman hidup kita perlahan juga menghilang.

Janganlah lupakan filosofi ini, karena dengan seperti itu maka hidup kita akan lebih berarti dan kita dapat terus bertransformasi layaknya pohon serta dapat bermanfaat bagi sekitar kita. Tanpa kita sadari, kenyatannya hidup itu kadang jauh lebih ‘keras’ dari pada yang kita bayangkan. Maka jadikanlah hal tersebut sebagai sebuah tantangan dan pelecut semangat dalam menjalani kehidupan. Tidak semua hasil yang kita dapatkan, entah itu baik maupun buruk, dapat dengan gambling menggambarkan kemampuan seseorang karena yang terpenting adalah bagaimana proses kita menjalani kehidupan tersebut.

Mengubah Dunia
“Dunia itu memang buruk tetapi kita dianugerahkan potensi untuk melakukan perubahan.” (Sofwan ABDC)
Salah satu mimpi seorang Sofwan Al Banna adalah Ia ingin mengubah dunia, dan salah satu sarana yang ia tempuh adalah dengan melalui jalur akademis, yaitu mengambil jurusan Hubungan Internasional. Alasannya sederhana, dengan bergaul di dunia Internasional diharapkan di masa depan Ia sanggup menjadi bagian dari perubahan dunia itu sendiri. Ia mengatakan, “Saya ingin mengetahui bagaimana cara kerja dunia dan saya ingin melakukan perubahan terhadapa dunia tersebut.”

Banyak cara untuk menjadi bagian dari perubahan dunia. Namun mimpi itu selayaknya mampu kita tuangkan dalam sebuah visi atau tujuan hidup kita, sehingga visi tersebut dapat kita terjemahkan dengan capaian-capaian yang terukur serta lifeplan yang jelas dan spesifik. selama menjalani kehidupan kita juga harus menyadari bahwa kita akan banyak menemukan hal-hal baru yang mungkin akan mendukung visi kita maka kita harus mampu membaca peluang tersebut.

Untuk mampu berbuat banyak dalam upaya berkontribusi dalam perubahan dunia, setidaknya ada tiga kompetensi dasar yang harus kita memiliki. Kompetensi tersebut dapat menjadikan kita sebagai seorang leader yang mampu menyampaikan pesannya dalam bentuk yang tidak rumit dan sederhana, yaitu kemampuan berkomunikasi (berbicara di depan publik) serta kemampuan menulis. Keduanya sama-sama merupakan sarana penyalur gagasan atau ide kita untuk berkontribusi dalam perubahan dunia. Kemudian kompetensi yang ketiga yaitu, kita juga harus mamiliki cara pandang yang positif dalam menghadapi setiap masalah. Sehingga dengan begitu kita akan lebih bijak ketika mengambil keputusan atau saat menelurkan sebuah gagasan.

Setiap indidu diberikan potensi untuk berkembang dan memberikan sumbangsih bagi dunia. Maka melangkahlah bersama-sama, karena perubahan yang besar itu tak akan terjadi hanya karena segelintir orang namun perubahan dapat terjadi jika dilakukan secara berjamaah. Kita juga harusnya sadar bahwa kita diciptakan bukanlah sia-sia. Kita harus mengetahui apapun yang kita lakukan dan kita juga harus merencanakan setiap hal yang ingin kita capai. Sehingga cita-cita untuk mengubah dunia bukanlah sekedar angan-angan dan perubahan yang terjadi adalah karena by design not by accident.

Tulisan ini terinspirasi dari diskusi dengan Sofwan Al Banna Chairudzat

1 comments:

Wajah said...

sinergi dari manusia2 bertekad kuat yang didasarkan aqidah yang menghujam dan kedekatannya kepada Pemilik dunia akan mampu mengkerdilkan dunia.

Post a Comment

comment yang anda tuliskan, memberikan semangat tersendiri...