Dulu aku
terbiasa bahkan dapat dikatakan hobi untuk memperhatikan awan. Tak sekedar memperhatikannya, aku juga sering menceritakan apa yang aku lihat tentang
awan kepada orang-orang di sekitarku, kemudian juga aku menuliskan apa yang aku pikirkan tentang awal, bahkan aku juga
terbiasa untuk memvisualisasikan
berbagai bentuk dan rupa awan menjadi seperti benda yang aku bayangkan.
Awan bagiku
bukan hanya sekedar sebuah gumpalan gas/air yang terbang bebas di atas langit.
Lebih dari itu, awan bagiku layaknya sebuah angan-angan yang terbatas ruang dan
waktu. Benda putih inilah yang mengajarkanku bahwa angan-angan dan impian yang
tinggi itu bukanlah hal yang tidak mungkin untuk diraih, dan impianku untuk
menyentuh awan pun bukanlah hal yang mustahil dan angan kosong belaka. Awan
membuktikan bahwa aku pun bisa menyentuhnya langsung dengan tanganku sendiri,
walaupun ia kusentuh saat berada dalam wujudnya yang lain (hujan).
Kini pun aku
berusaha memperlakukan mimpi dan impianku layaknya aku memperlakukan titik-titik
air yang beterbangan tersebut. Bagiku sebuah bentuk dan aksi nyata dari proses
mewujudkan impian pun demikian, bagiku mewujudkan sebuah mimpi adalah dengan berusaha
menancapkan impian tersebut dalam hati, memperhatikan mereka yang sesuai dengan
impian tersebut, kemudian menuliskannya, dan mengharap doa mereka dengan menceritakannya.
Setelah itu kembali meyakinkan diri sendiri terkait impian tersebut dengan memvisualisasikannya
hingga akhirnya, seperti menyentuh awan impian tersebut pun dapat diwujudkan
suatu saat nanti.
Dalam
suratnya untuk Keenan Kugi berkata:
“Hari ini aku bermimpi. Aku bermimpi menuliskan buku dongeng
pertamaku. Sejak kamu membuatkanku ilustrasi-ilustrasi ini, aku merasa mimpiku
semakin dekat. Belum pernah sedekat ini.”
Aku pun
demikian, dengan illustrasi dari video mimpiku tersebut, aku merasakan bahwa
mimpi itu kini semakin dekat, dan aku pun belum
pernah merasakan impianku sedekat ini dan bahkan aku hampir-hampir tak
lagi dapat membedakan mana yang mimpi dan mana yang kenyataan.
0 comments:
Post a Comment
comment yang anda tuliskan, memberikan semangat tersendiri...