Awalnya aku terbiasa mengeluh
terkait apa yang sedang menjadi tanggung jawabku, ku anggap itu semua sebagai
beban. Pada saat itu aku berpikir semua hal ini membuat hari-hari ku sangat
sulit. Padahal aku sendiri yang memilih untuk berada di posisi itu. Aku seperti
orang yang tidak menghargai kehidupan ku yang bermula dari keputusan ku
sendiri.
Di saat-saat seperti ini, aku
justru berpikir untuk sejenak melupakan semua beban tersebut dengan melakukan
aktivitas-aktivitas yang menyenangkan untuk membuat hidup ku lebih berwarna dan
tidak monoton. Awalnya memang akan terasa indah dan menyenangkan, sampai
akhirnya aku terpaksa harus kembali kepada realitas bahwa aku masih memiliki
setumpuk beban yang belum terselesaikan. Kemudian aku pun menyadari bahwa hidup
memang membutuhkan percikan kisah yang bisa menjadikan hidup ini tidak sekedar flat saja, namun pada akhirnya kita
sendiri lah yang bisa mengatur bagaimana respon kita dalam menanggapi
permasalahan hidup kita tersebut.
Setelah refresing singkat aku
kembali mengingat-ingat terkait sikap seperti apa yang seharusnya aku pilih di
saat kondisi seperti ini. Nikmati saja, mungkin kata ini cukup menjadi sebuah
penyikapan yang paling ideal di saat-saat seperti ini. Apapun yang terjadi
hadapilah dengan senyum. Aku pun kemudian benar-benar mencoba mempraktekkan
sikap tersebut selama seharian ini. Hal tersebut semata-mata untuk mencoba
menjadikan hariku lebih bermakna.
Ketika aku harus bangun dengan
beban tugas kuliah yang bertumpuk-tumpuk, aku mencoba tersenyum. Ketika aku
harus melakukan rutinitas pagi untuk hadir diagenda mingguan taekwondo ppsdms,
meski kaki ku sedang terkilir, aku tetap tersenyum. Kemudian ketika aku harus kehilangan
peralatan mandi menjelang berangkat kuliah, aku tetap tersenyum.
Ketika aku harus menempuh waktu
15 menit menuju kampus dari yang biasanya hanya 5 menit saja karena ada
penggusuran di stasiun UI, aku tersenyum. Ketika belum menyiapkan slide
presentasi padahal waktu presentasi sudah di depan mata, aku masih tetap bisa
tersenyum. Ketika di saat presentasi, aku belum memberikan sesuatu yang
maksimal, aku tersenyum. Di saat aku harus menyelesaikan tugas lainnya (membuat
CG-PBTV) setelah satu tugas (pengsosmed) telah diselesaikan aku tersenyum.
Kemudian di saat aku berbuat
kesalahan dalam sebuah tugas praktek kelompok (PBTV), aku masih bisa tersenyum.
Bahkan di saat aku harus menguras tenaga dan waktu selama kurang lebih 10 jam, hampir
nonstop di depan laptop sekali lagi
aku tak sungkan untuk tetap tersenyum.
Sampai akhirnya aku harus
membantu teman pun, aku hanya bisa tersenyum. Hari ini terasa lebih bermakna
dengan untaian senyum. Maka, seandainya anda ingin menghargai hidup,
tersenyumlah. Karena senyum akan membuat hari-hari anda jauh lebih bermakna.
2 comments:
Hai ridho gw suka tulisan2 lo deh, about ur story life. tapi gw rada gaptek nih pingin nge follow lo as friend di blogspot gimana caranya ya? blog gw giskey.blogspot.com
Enter your comment...babari ngomong
Post a Comment
comment yang anda tuliskan, memberikan semangat tersendiri...