"kadang
kita tidak bisa berbuat apa-apa ketika kita sudah berusaha mengerti orang lain.
namun di sisi lain mereka tidak mencoba untuk mengerti kita."
Membiasakan diri untuk menempatkan diri kita
pada perspektif orang lain itu tidak mudah. Namun mencoba untuk melakukan hal
yang demikian itu tidak lah sulit. Bagi ku tindakan seperti ini ku sebut dengan
mengerti (memahami) orang lain. Terkadang akan terjadi sedikit pertentangan di
dalam diri seandainya apa yang kita ekspektasikan namun pada akhirnya tidak
sama dengan kenyataan. Di sinilah perlunya sebuah kerelaan untuk mengalah demi
kepentingan orang lain.
Sekali lagi ku katakan bahwa mencoba mengerti
orang lain adalah sebuah kegiatan yang tidak mudah. Karena dengan kita mencoba
mengerti orang lain berarti kita harus terbisa mengesampingkan perspektif
pribadi terhadap suatu hal untuk kemudian menyesuaikan diri dengan perspektif
orang lain yang berbeda dalam melihat hal tersebut. Karena dengan berusaha
mengerti orang lain kita terkesan berada pada posisi di bawah orang yang
berusaha kita mengerti. Padahal sebenarnya tidak juga.
Tantangan terbesar bagi kita yang sedang
berusaha mengerti orang lain adalah cenderung tidak lagi diperhatikan
perspektifnya. Orang lain akan menganggap kita sebagai pihak yang lemah bahkan
cenderung perceiver atau hanya
mengikuti pendapat orang lain. Kita juga dianggap sebagai pihak yang selalu
terkalahkan oleh kepentingan orang lain. Jika kita masih ingin berusaha untuk
mengerti orang lain maka lebih baik kita tetap berusaha memandang dari
perspektif orang lain juga.
Terkadang kita memang tidak bisa berbuat
apa-apa ketika kita sudah berusaha mengerti orang lain. namun di sisi lain
mereka tidak mencoba untuk mengerti kita. Bukan berarti dengan kita berusaha
mengerti orang lain kita sama sekali tidak memperoleh keuntungan. Idealnya
orang yang selalu mencoba mengerti akan terlihat seperti orang yang bijaksana.
Orang ini selalu bisa memposisikan dirinya dalam diri orang yang sedang minta
dimengerti. Kemudian orang yang dianggap bijaksana ini tentu cenderung akan
lebih mudah mendapatkan simpati dari orang-orang di sekitarnya.
Sehingga pada akhirnya tidak lah salah jika
kita terus mencoba menjadi orang yang berusaha mengerti dan mengorbankan diri bagi
mereka yang minta dimengerti? Jika kita berhasil menyelesaikan ujian ini maka
otomatis kita akan naik drajat menjadi orang-orang yang bijaksana. Sekali lagi
ku katakana, orang yang mengalah bukanlah orang yang kalah. Bedanya adalah orang
kalah akan menjadi pengertian karena terpaksa. Sedangkan orang bijak menjadi
pengertian karena ia memilih untuk itu dengan melihat dari sudut pandang orang
lain. Pada intinya mencobanya itu mudah namun membiasakan diri lah yang sulit.
1 comments:
Menarik, mengalah bukan berarti menjadi kalah; tapi pada saatnya kita juga harus bertindak seperti anak kecil; yang tidak mau mengalah demi mencapai tujuannya......saat dimana hati kecil kita mengatakan disitulah surga berada :-)
Post a Comment
comment yang anda tuliskan, memberikan semangat tersendiri...