hover animation preload

Peminjam yang (Kini) Meminjamkan
by Abdushshabur Rasyid Ridha in , ,

“Transformasi pola pikir itu secara langsung memengaruhi perubahan tingkah laku. Orang yang tadinya suka meminjam buku dari orang lain kini sudah bisa untuk menjadi orang yang meminjamkan bukunya kepada orang lain.”

Pola pikir seseorang tentu diatur oleh kemauan seseorang itu sendiri. Ia dapat menentukan apa yang  ia yakini berdasarkan apa yang ia anggap baik dan apa yang ia anggap buruk. Namun bukan berarti kita tidak bisa terbuka dengan perubahan pola pikir pada diri kita.

Pola pikir seseorang itu juga dapat terbentuk menyesuaikan lingkungan di mana ia berada. Ketika seseorang hidup di lingkungan terpelajar, maka ia cenderung akan lebih suka kegiatan-kegiatan yang sifatnya dialektis dibandingkan kegiatan yang sifatnya hura-hura. Secara umum ketika seseorang berada di lingkungan yang positif maka ia akan tertular pola pikir positif dan jika ia berada di lingkungan negatif maka pila pikirnya cenderung negatif juga.

Adapun hal yang dapat melatarbelakangi mengapa pada akhirnya seseorang dapat mengalami perubahan pola pikir adalah ketika Ia begitu banyak bersentuhan dengan pemikiran dan kepentingan lain di luar dirinya. Seseorang mungkin dapat lari serta meninggalkan pergolakan pemikiran dan kepentingan tersebut selama tidak bersesuaian dengan dirinya. Padahal dengan kita mengenal berbagai pemikiran tersebut wawasan kita akan lebih terbuka, dan kita dapat menentukan sikap dengan lebih yakin.

Salah satu contoh yang aku alami adalah terkait kegiatan membaca dan membeli buku. Awalnya aku berpikir bahwa membeli buku itu tidak lebih baik dari pada meminjam buku. Aku merasa bahwa aku akan tetap mendapatkan manfaat yang sama dari sebuah buku ketika aku meminjam buku tersebut dari orang lain. Sehingga tanpa aku harus membeli buku tersebut aku sama sekali tidak merasa kehilangan manfaat dari pada harus membelinya sendiri.

Namun dengan adanya berbagai obrolan tentang pro-kontra antara lebih baik meminjam atau memiliki buku dengan beberapa teman akhirnya pikiranku mulai terusik. Meminjam buku memang akan menghemat pengeluaran dan kita juga tetap bisa mendapatkan ilmu dari buku yang kita pinjam.

Namun aku kemudian terusik dengan analogi sederhana dari salah seorang teman ku tersebut yang mengatakan bahwa buku itu ibarat harta, dengan buku kita bisa mewariskan ilmu yang bermanfaat kepada generasi yang akan datang. Sedangkan kalau kita hanya meminjam buku sama saja seperti kita meminjam ilmu. Ketika kita lupa dengan ilmu yang telah kita baca kita tidak dapat membuka kembali ilmu tersebut.

Sampai akhirnya saat ini aku mulai memikirkan hal itu dan berusaha mengubah pola pikir meminjam buku menjadi pemilik buku bahkan sekarang (sering) menjadi orang yang meminjamkan buku. Pada akhirnya perubahan pola pikir ini dapat terjadi ketika aku mulai bisa menerima berbagai informasi dan pendapat dari lingkungan ku sekalipun itu kadang bertentangan dengan apa yang aku pikirkan. Bila jutaan bahkan miliran manusia saja mau menerima informasi tertentu dan juga memiliki pola pikir seperti itu berarti informasi tersebut pantas dipelajari.

Kemudian aku berusaha untuk mengambil pelajaran dari informasi itu baik-baik sebelum memutuskan untuk menerima atau menolaknya. Sehingga apa yang menjadi pola pikirku itu bukanlah semata-mata pengaruh dari lingkungan melainkan ditentukan berdasarkan keinginan pribadi menyesuaikan dengan apa yang ia anggap baik dan apa yang ia anggap buruk.

2 comments:

Unknown said...

bagus sekali

Abdushshabur Rasyid Ridha said...

terima kasih mas..
sepetinya mas khaidur suda baca beberapa tulisan di blog saya ini..
semoga tulisannya menginspirasi yaa.. :)

Post a Comment

comment yang anda tuliskan, memberikan semangat tersendiri...