“Darah muda darahnya para remaja. Yang selalu
merasa gagah. Tak pernah mau mengalah. Masa muda masa yang berapi-api. Yang
maunya menang sendiri. Walau salah tak perduli.” (Darah Muda-Rhoma Irama)
Kebanyakan orang bertanya, apa yang akan
dilakukan oleh seorang pemuda untuk bangsanya. Mereka juga mempertanyakan
apakah pemuda mau turun tangan memikul tanggung jawab untuk mengabdi bagi
kemajuan bangsanya. Mereka bertanya seperti ini karena mereka sebenarnya tidak
tahu bahwa pemuda Indonesia sesungguhnya memiliki gen perjuangan untuk mengabdi
bagi kemajuan bangsa.
Tak perlu ditanyakan lagi dari mana, karena
pemuda Indonesia sejatinya memang seperti itu.
Pada saat republik ini hendak didirikan, sejarah mencatat bahwa pernah
ada ribuan pemuda yang lebih memilih berjuang memerdekakan Indonesia dibanding
sekedar hidup layak dengan berpangku tangan.
Istilah berjuang bagi pemuda Indonesia adalah
sebuah kata yang sudah melekat pada jati diri mereka. Dalam bidang apapun,
pemuda Indonesia itu tidak akan terlepas dari identitasnya sebagai pejuang. Hal
ini tergambar dalam lirik lagu Darah muda
milik Rhoma Irama, bahwa masa muda adalah masa yang berapi-api yang mana pemuda
tak akan mudah mengalah atas rintangan yang menghalangi untuk mencapai apa yang
diinginkannya.
Akan menjadi luar biasa jika keinginan pemuda
yang berapi-api ini disalurkan dalam wadah yang positif dan produktif untuk
kemajuan Indonesia. Dari kegiatan positif dan produktif ini pemuda diharapkan
dapat mencicil tanggung jawabnya untuk memajukan bangsa ini di masa depan.
Selain itu juga guna mewujudkan amanat undang-undang dasar untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa, khususnya dalam bidang pendidikan.
Tak ada yang memungkiri bahwa pendidikan
menjadi salah satu pilar penting untuk mewujudkan kemajuan suatu bangsa. Di era
modern saat ini ada tiga kekuatan dominan yang terangkum dalam misi pendidikan:
ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi.
Seorang pemuda Indonesia harus bisa menularkan semangat juangnya dalam
bidang pendidikan ini. karena merekalah tumpuan dan harapan dari seluruh
masyarakat untuk masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik.
Sebaik-baiknya manusia (pemuda) adalah mereka
yang mampu memebrikan manfaat untuk orang lain (untuk bangsanya), salah satunya
adalah dengan mengajar. Karena pada hakikatnya mengajar merupakan sebuah seni untuk
memberikan inspirasi dan kebermafaatan kepada orang lain. Mengajar adalah
sebuah implementasi dari sebuah Aksi Untuk Indonesia. Sehingga menjadi sebuah
kehormatan bagi pemuda jika mereka mau belajar dan mengajarkan ilmunya kepada
masyarakat, kepada bangsanya.
Saya percaya untuk mulai berbagi bukan berarti
harus menunggu memiliki kelimpahan ilmu terlebih dahulu. Berbagi ilmu itu
hanyalah tentang persoal niat dan kemauan. Banyak pemuda yang diberikan
anugerah berupa pengetahuan, tenaga, dan waktu. Oleh karena itu, cara yang
paling tepat untuk mensyukurinya adalah dengan membaginya kepada orang lain.
Lihatlah sekeliling dan lakukanlah perubahan.
Berbekal semangat untuk berjuang dan beraksi, pemuda saat ini dihadapkan pada
pilihan sederhana namun sulit untuk menjalankannya. Memilih untuk turun tangan
atau melipat tangan. Memilih menyalakan lilin atau merutuki kegelapan. Semoga
pemuda tahu jawabannya dan berkomitmen dalam menjalankan apa yang dipilihnya.
tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi nge-blog lintas.me "Aksi Untuk Indonesiaku" (http://www.lintas.me)
1 comments:
selamat berlomba dan tetap semangat buat generasi muda kita.. :)
Post a Comment
comment yang anda tuliskan, memberikan semangat tersendiri...