“Bukan penikmat hujan, jika ia tak mampu berpuisi di saat hujan.”
www.flickr.com: photos by jansae |
Hujan
memberikan informasi kepada kita bahwa alam juga bisa dirundung duka. Alam juga
butuh sarana pelampiasan untuk menumpahkan keluh kesahnya melalui
butiran-butiran air yang menderas, alam juga bisa berteriak melalui suara
gunturnya yang menggelegar.
Tidak
dipungkiri akan tetap ada segelintir manusia yang cenderung mengindari hujan,
padahal hujan itu hanya butiran air yang jatuh dari langit, katanya mereka
takut basah karena kehujanan. Kadang mereka juga suka mengutuki hujan, hujan
baginya adalah penghalang. Hujan baginya berarti penghalang mereka untuk
beraktifitas. Manusia jenis ini mungkin memang tak mampu menikmati hujan.
Bagi
kebanyakan orang yang pernah melalui masa kanak-kanaknya dengan ‘bebas’, hujan
mungkin menjadi sebuah peristiwa bersejarah nan dirindukan. Bagaimana tidak,
hujan bagi mereka artinya keluar rumah, buka baju dan bersenang-senang. Mereka
berbahagia seakan-akan semua beban hidupnya lenyap tersiram oleh derasnya
hujan. Di sisa hidupnya, orang-orang ini akan terus merindukan hujan, mereka
terus merenung, bernostalgia dan menikmati tiap titik hujan yang jatuh
membasahi bumi melalui alam khayal mereka.
Dalam
kondisi seperti ini penikmat hujan akan mendadak menjadi seorang sastrawan
ketika menceritakan kisahnya bersama hujan. Seorang penikmat hujan juga
mendadak bisa menjadi seorang kyai yang mampu memberikan petuah tentang hujan
dan segala keberkahannya. Seorang penikmat hujan bahkan bisa mengambil
keuntungan dengan berpartner bersama hujan dan menjajakan payungnya kepada para
penghindar hujan. Setiap penikmat hujan punya caranya tersendiri dalam memaknai
hujan.
Hujan datang
bukan sebagai penggangu bagi kehidupan manusia, ia diciptakan untuk memberikan
peringatan kepada manusia bahwa setiap orang pasti memiliki fase mendung dalam
hidupnya. Mereka membutuh sarana pelampiasan untuk menenangkan diri. Bagi
mereka penikmat hujan, mereka percaya akan adanya lengkung pelangi nan indah
sesaat setelah mereka selesai menikmati hujan. Sama seperti lengkung sabit di
wajah seseorang yang baru saja melalui fase mendung mereka.
0 comments:
Post a Comment
comment yang anda tuliskan, memberikan semangat tersendiri...