Mungkin ada banyak hal yang
telah kita lakukan. Mungkin dari sekian banyak hal itu terdapat banyak
kesalahan yang akhirnya membuat kita harus meminta maaf kepada orang lain. Karena
bagi sebagian orang dengan meminta maaf maka separuh beban dari kesalahan
tersebut seperti hilang bersama untaian kata maaf tersebut.
Namun di lain sisi terlalu
sering menyampaikan permohonan maaf pun terkadang akan membuat makna dan esensi
dari kata maaf itu semakin berkurang. Atau mungkin saja ketika seseorang terlalu
mudah mengumbar kata maaf dapat membuat respek orang lain kepada mereka yang
mengumbar permintaan maaf tersebut menjadi lebih rendah bahkan hilang sama
sekali.
Padahal jika seseorang itu
benar-benar merasa menyesal karena telah melakukan kesalahan, tidaklah mungkin
ia akan melakukan kesalahan tersebut sampai lebih dari tiga kali. Sehingga orang
tersebut juga tak perlu mengumbar permohonan maaf untuk orang lain.
Coba bayangkan jika ada orang
yang terus menerus mengumbar permohonan maaf kepada kita, awalnya mungkin akan
kita maafkan namun jika hal itu berlangsung terus menerus bukankan hal tersebut
justru cuma menjadi gangguan bagi kita saja. Ketika kita telah memahami
bagaimana rasanya diposisi orang yang harus menerima maaf terus menerus maka
yang harusnya kita lakukan tidak bersikap demikian.
Cara terbaik adalah dengan berusaha
untuk tidak terlalu mudah mengumbar permintaan maaf. Karena minta maaf itu
sesungguhnya sama sekali tidak memperbaiki kondisi yang sudah lewat. Namun bukan
berarti kita menjadi egois dan menolak untuk meminta maaf kepada orang lain.
Setidaknya yang bisa kita
lakukan adalah berusaha sebisa mungkin tidak melakukan kesalahan, sehingga kita
sendiri pun jadi lebih bisa menghargai esensi dari kata maaf itu sendiri. Karena
kecenderungannya permintaan maaf dari orang yang jarang meminta maaf itu jauh
lebih bernilai dan lebih dihargai oleh orang yang memberi maaf.
Pada akhirnya aku sendiri memohon
maaf jika dalam tulisan ini sedikit menyinggung bahkan mengusik perasaan
pembaca sekalian. Sekali lagi saya mohon maaf.
0 comments:
Post a Comment
comment yang anda tuliskan, memberikan semangat tersendiri...